Penyuluhan Hukum : Menyalakan Kesadaran, Menghidupkan Harapan
Bagi kami, penyuluhan hukum bukan sekadar menyampaikan definisi atau menjelaskan pasal-pasal dalam undang-undang. Lebih dari itu, ia adalah proses membangkitkan kesadaran, membuka ruang dialog yang jujur, serta menyalakan keberanian masyarakat untuk memperjuangkan hak-haknya.
Melalui pertemuan-pertemuan sederhana di berbagai penjuru—di desa-desa terpencil, kampung nelayan, posko buruh, ruang-ruang mahasiswa, sekolah-sekolah, hingga komunitas pemuda LBH Tridharma Indonesia hadir bukan sebagai pihak yang menggurui, melainkan sebagai kawan seperjalanan. Kami membangun pemahaman hukum yang membebaskan, bukan menakutkan; yang merangkul, bukan menjauhkan.
Dalam praktiknya, kami membangun kerja sama dan sinergisitas dengan berbagai pihak—sekolah, instansi pemerintahan, organisasi kepemudaan, hingga ormas—untuk bersama-sama menggelar kegiatan penyuluhan hukum. Kolaborasi ini menjadi jembatan penting dalam memperluas jangkauan, memperdalam dampak, dan memastikan bahwa pesan-pesan tentang kesadaran hukum dapat menyentuh lebih banyak lapisan masyarakat.
Kami percaya, ketika pelajar dan mahasiswa diberikan ruang untuk memahami hukum secara kritis, mereka akan tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya berani menyuarakan keadilan, tetapi juga semakin memahami, sadar sepenuhnya, dan menjauhi pelanggaran hukum. Mereka menjadi generasi yang bertanggung jawab, yang tahu membedakan mana yang benar dan salah, serta mampu bersikap adil terhadap diri sendiri dan lingkungannya.
Demikian pula masyarakat umum, ketika mereka mengetahui dan menyadari hak-haknya, mereka akan lebih kuat, lebih percaya diri, dan tidak mudah dikalahkan oleh ketidakadilan. Kekuatan hukum bukan lagi milik segelintir, tapi menjadi milik semua, untuk diperjuangkan bersama.
Diskusi-diskusi hukum yang kami lakukan baik di balai desa, warung kopi, sekolah, kampus, maupun kantor komunitas adalah bagian dari gerakan membangun kesadaran hukum yang hidup. Sebab kami yakin, ketika rakyat berdaya secara hukum, keadilan tidak lagi menjadi mimpi jauh, tetapi menjadi perjuangan yang nyata, yang dijalani bersama dengan keyakinan dan harapan